The Power of Habit: Why we do what we do in life and business (2012)  By Charles Duhigg

The Power of Habit: Why we do what we do in life and business (2012) By Charles Duhigg

Edisi 115, Jumat, 28 Oktober 2016

Manusia diciptakan dengan kemampuan luar biasa.  Salah satunya terkait dengan kemampuan untuk memproses informasi, menemukan yang bermakna, merespond dengan tepat dan akhirnya membentuk kebiasaan.  Bayangkan kalau kita harus menerima dan mengolah jutaan informasi setiap saat.  Lalu kita harus memahaminya dan memutuskan respond kita.  Bertapa melelahkannya.

Dengan kemampuan kita membentuk kebiasaan yang berlangsung otomatis, maka kita mempermudah aktivitas kita sehari-hari.  Tidak heran kalau sampai 40 persen dari tindakan kita bersumber dari kebiasaan.  Aktivitas makan kita saja, misalnya, itu terdiri dari banyak gerakan kebiasaan yang sudah tidak kita pikirkan lagi.  Posisi duduk kita, meletakan sendok, menggerakan sendok, dan seterusnya.

Di kantor, ketika sebuah permintaan laporan tertentu Anda terima (cues) maka rangkaian proses aktivitas Anda lakukan untuk menyelesaikannya, paling tidak untuk mendapatkan ketenangan agar tidak dikejar-kejar permintaan laporan lagi (reward).

Secara neurologis, kita berhutang pada tim peneliti dari MIT yang pada 1990-an berhasil mengidentifikasi perubahan aktivitas dari prefrontal cortex ketika sebuah kebiasaan dibentuk.  Pada saat tersebut, prefrontal cortex, bagian dari otak kita yang mengembangkan kemampuan nalar yang paling canggih, akan menunjukan aktivitas yang sangat tinggi, sampai suatu saat, ketika sang subjek eksperimen (dalam penelitian ini, tikus) berhasil menemukan makanannya, maka prefrontal cortex menjadi hanya aktif pada saat cues muncul (bunyi klik pintu dibuka) dan ditemukannya reward yang berupa makanan tersebut.  Kebiasaan ini kemudian disimpan di dalam bagian otak yang disebut basal ganglia.

Charles Duhigg, seorang jurnalis ilmiah dari New York Times menuliskan eksperimen tersebut di halaman 14 dari bukunya.  Buku setebal hampir 400 halaman ini memberikan sebuah tur yang mengasyikan mengenai bagaimana terbentuknya kebiasaan, bagaimana mengubahnya dan berbagai contoh terbentuknya kebiasaan secara personal, organisasi ataupun masyarakat.

Duhigg ketika menggambarkan mengenai kebiasaan dalam organisasi, menceritakan tentang adanya keystone habit, kebiasaan utama yang mempunyai efek berkelanjutan pada terbentuknya kebiasaan-kebiasaan lain.  Duhigg menceritakan bagaiman O’Neill, CEO dari Alcoa, sebuah perusahaan metal terbesar di Amerika, mengembangkan kebiasaan akan safety ketika ia mulai memimpin perusahan tersebut di 1987.  Ternyata concern terhadap safety yang menular ke seluruh karyawan bisa mendorong produktivitas perusahaan.  Dalam ranah pribadi, Duhigg menyebut kebiasaan berolah raga dan memonitor perilaku makan yang sehat bisa menjadi keystone habit untuk pengembangan diri.

Walaupun banyak menuangkan hasil berbagai penelitian, buku ini tetap menarik untuk dibaca karena banyaknya ilustrasi kasus di dalamnya.

Kualifikasi Buku:

Tingkat kesulitan (menggambarkan kesulitan bahasa dan pembahasan):  Sedang

Tingkat relevansi (menggambarkan keterkaitan dengan konsep praktis produktivitas diri): 80%

Level bacaan: menengah

Recommended Video

https://www.youtube.com/watch?v=tVjkghpyyNk: The Power of Habit.  Presentasi di depan Microsoft Research.

Close Menu
×

Hello!

Click one of our representatives below to chat on WhatsApp or send us an email to cs@produktivitasdiri.co.id

× Butuh info?