Solving the Procrastination Puzzle by Timothy A. Pychyl, Ph. D

Solving the Procrastination Puzzle by Timothy A. Pychyl, Ph. D

Edisi 337, 13 April 2021

Saya belum pernah menemukan seorang akademisi yang mempunyai dedikasi begitu besar untuk menyebarkan kajian akademisnya ke masyarakat umum, seperti yang dilakukan oleh Timothy A. Pychyl, PhD.  Selama sekitar 20 tahun, Tim, menggunakan media tulisan di blog Don’t Delay-nya di Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/dont-delay.  Lewat podcast nya Iprocrastinate Podcast: https://iprocrastinate.libsyn.com/, serta dokumentasi karya akademik nya di http://www.procrastination.ca/.

Tim Pychyl adalah profesor dari Carleton University, Ottawa, Kanada.  Ia telah melakukan penelitian dan menulis mengenai procrastination dari tahun 1995.  Uniknya, setelah lebih dari seratus karya blog ataupun podcast yang ia buat selama sekitar 20 tahun, ketika sampai pada penulisan buku, Tim memilih untuk membuat buku yang singkat saja, 107 halaman, dengan alasan, ‘agar pembaca tidak menunda-nunda membacanya’.

Bisa dibilang struktur dasar pemikiran saya dalam membahas procrastination di seri blog Produktivitas Diri ini, diambil dari pemahaman yang dibangun oleh Tim.  Saya berhutang budi padanya untuk hal ini. 

Dalam bukunya, Tim mendefinisikan procrastination sebagai: ‘penundaan aktivitas yang disadari, walaupun kita tahu kita mampu melakukannya’, halaman 3.  Anda akan menemukan bahwa definisi dari tahun 2013 ini (tahun penerbitan buku), saat ini telah ditambahkan dengan pernyataan, ‘walaupun mereka tahu konsekuensi dari penundaan tersebut’.  Silakan refer ke 2 wawancara yang link nya diberikan di bawah ini.

Procrastination, menurut Tim di halaman 13, menyebabkan kita tidak menjalankan hidup dengan baik.  Yang kita tunda itu adalah berbagai tugas dan target yang penting buat hidup kita.

Mengutip Roy Baumeister dan Dianne Tice, Tim menyampaikan dalam bukunya bahwa procrastination adalah sebuah kegagalan untuk mengelola diri.  Kita menunda kebutuhan untuk melakukan hal penting dan memilih untuk melakukan hal yang menyenangkan (hal. 20).

Di samping itu, pada bab 4, Tim mengemukakan berbagai alasan mengapa kita cenderung bias dalam memprediksi masa depan.  Seperti disimpulkan dari penelitian Dan Gilbert (hal. 28), kita cenderung menipu diri dengan berbagai kecenderungan, seperti: men-discount apa yang akan kita dapatkan di masa depan secara signifikan dibandingkan apa yang kita dapatkan saat ini, overestimate kemampuan kita dan underestimate waktu yang kita miliki untuk menyelesaikan tugas (hal. 37).

Dari berbagai solusi yang ditawarkan Tim, dua yang paling sering ia sebut.  Pertama ‘just get started’ (bab 6), dengan memaksakan diri untuk memulai setengah jam saja, misalnya, kita akan menemukan bahwa tugas tersebut tidak seberat yang kita duga.  Kedua adalah pentingnya ‘implementation intention’, membuat pemikiran ‘if then’ untuk memproteksi motif kita melakukan aktivitas penting.  Misalnya, ‘ketika saya bangun esok hari, saya akan langsung memulai mengerjakan laporan tersebut’, atau ‘kalau ada yang menganggu saya pagi ini, saya akan meminta untuk keperluannya ditunda sampai nanti siang’.

Kualifikasi Buku:

Tingkat kesulitan (menggambarkan kesulitan bahasa dan pembahasan):  Rendah

Tingkat relevansi (menggambarkan keterkaitan dengan konsep praktis produktivitas diri): Sedang

Level bacaan: Awal

Recommended Video/Audio

Dari berbagai wawancara Tim, berikut dua yang menurut saya cukup baik:

Dalam format presentasi: https://www.youtube.com/watch?v=mhFQA998WiA&t=1829s

Book review: https://www.youtube.com/watch?v=jW0JtF7ZcMw&t=2s

Saya juga menemukan e book-nya: https://www.youtube.com/watch?v=8I6nGw2GeU0&t=1225s

G. Suardhika

Trainer dari training Modern Time Management Jakarta

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of
Close Menu
×

Hello!

Click one of our representatives below to chat on WhatsApp or send us an email to cs@produktivitasdiri.co.id

× Butuh info?