Edisi 86, Jumat, 24 Juni 2016
Cal Newport, di dalam bukunya ini, berusaha membangun argumen akan perlunya deep work untuk menghasilkan karya luar biasa dan untuk mendapatkan karir yang gemilang. Cal, seorang asisten profesor dari Georgetown University, sejak 2007 telah rajin menulis blog mengenai tips untuk mencapai sukses (calnewport.com), yang ditulis mulai dari ketika ia masih kuliah dan ditujukan bagi para mahasiswa/pelajar. Rupanya dalam proses untuk decoding the pattern of success (ini tagline blog nya) tersebut, ia menemukan pentingnya bekerja dalam deep work.
Inilah definisi Cal mengenai deep work, ‘aktivitas profesional dengan konsentrasi yang fokus yang mendorong kemampuan kognitif kita dalam batas optimalnya. Usaha ini akan memberikan nilai tambah yang baru, meningkatkan ketrampilan kita dan sulit untuk diulangi. (hal 3).
Definisi ini sangat mirip dengan definisi flow nya, Mihaly Csikszentmihalyi. Dengan berbagai ilustrasi mulai dari cara kerja Carl Jung (hal 1) sampai dengan Bill Gates (hal 257), Cal menekankan pentingnya seorang membangun kebiasaan deep work-nya untuk bisa mendapatkan prestasi optimal. Cal argue bahwa deep work jarang dilakukan, karena itu bernilai tinggi dan memberikan makna/kebahagiaan (part 1 dari bukunya)
Ada beberapa pola deep work yang bisa ditempuh (hal 101), ada yang memang ‘mengasingkan’ diri dalam jangka waktu cukup panjang, berbulan-bulan sampai tahunan, untuk menghasilkan sebuah karya. Ini mungkin tipikal pola deep work seniman ataupun penulis. Ada yang membagi satu tahunnya dalam beberapa bagian dan menggunakan sebagiannya, yang terdiri dari beberapa bulan, untuk deep work. Ada yang membangun rutinitas deep work harian, misalnya pagi hari atau malam hari selama 3 jam. Ada juga yang ketrampilan deep work-nya sudah begitu terlatih sehingga bisa setiap saat mengubah moda kerjanya ke deep work untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan hal tersebut. Ini adalah contoh jurnalis yang terbiasa menulis feature. Bisa jadi Malcolm Gladwell masuk dalam kategori ini.
Cal menyarankan bahwa kita perlu mendekati pekerjaan kita dengan lebih strategis dengan memilih cara yang pas bagi kita untuk membangun deep work dan mengurangi porsi pekerjaan yang sifatnya administrative, operational ataupun maintenance seminimal mungkin. Lebih jauh lagi, Cal menyarankan untuk tidak berinteraksi dengan media sosial (hal 181), tidak perlu menjadi populer (jadilah orang yang sulit dihubungi) dan tetap menargetkan untuk pulang tepat waktu sehingga kita bisa mengoptimalkan setiap waktu kerja kita.
Apakah hal ini juga diperlukan untuk seorang profesional yang bekerja di perusahaan? Kalau menurut saya, setiap profesi memerlukan kemampuan untuk masuk ke dalam deep work sesuai dengan level pekerjaannya. Level direksi tentunya memerlukan lebih banyak porsi tersebut dibanding dengan level operational, untuk menghasilkan strategi dan perencanaan yang lebih baik dan kreatif.
Lalu, apa kaitannya dengan produktivitas diri? MPD menggunakan istilah engagement untuk kemampuan kita masuk ke dalam tingkat keterlibatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan output tertentu. Kemampuan switching ini yang perlu dilatih dan menjadi bagian dari kemampuan kita mengelola perhatian. Dengan ketrampilan yang baik untuk melakukan engagement bila diperlukan maka kita bisa mengoptimalkan resource internal kita untuk menghasilkan output yang diharapkan.
Saya melihat banyak sudut pandang menarik mengenai full engagement dalam buku ini. Argumennya akan perlunya deep work untuk membuat kita sukses dibanding peer kita, sangat masuk akal bila dilihat bahwa kebanyakan pekerjaan sekarang lebih bersifat operasional sehingga seorang yang mempunyai skill untuk kreatif dan strategis menjadi langka. Semakin kita bergerak meningkatkan level expert pada area profesi kita, semakin kita membutuhkan skill untuk deep work.
Kualifikasi Buku:
Tingkat kesulitan (menggambarkan kesulitan bahasa dan pembahasan): Sedang
Tingkat relevansi (menggambarkan keterkaitan dengan konsep praktis produktivitas diri): 70%
Urutan Bacaan dibanding buku yang lain: Menengah
Recommended Video, Audio dan Research
Karena sangat membatasi diri dalam media sosial ataupun berbagai upaya memasarkan bukunya, maka tidak banyak ditemukan video terkait dengan bukunya ini. Saya mengambil 2 video yang dibuat oleh Brian Johnson.
Pertama dalam bentuk me-review bukunya:
https://www.youtube.com/watch?v=KX_2a_jsGYw
Yang kedua dalam bentuk wawancara Brian dengan Cal
https://www.youtube.com/watch?v=S9K4_3BZz8s
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta