Edisi 74, Jumat, 13 Mei 2016
Alkisah, pada suatu hari ketika Mickey, seorang karyawan yang bekerja di luar kota, menyurati istrinya tercinta, Mini.
Dear Mini,
Apa kabarnya? Semoga kamu dan anak-anak tetap dalam keadaan sehat ….. Hari ini aku mendapatkan pelatihan di kantor mengenai proudktivitas diri. Trainernya dengan asyik menceritakan mengenai pentingnya delegasi sebagai cara untuk meningkatkan produktivitas diri. Dalam hati aku protes. Seenaknya saja mereka cerita begitu. Mereka tidak tahu bertapa bahayanya kalau pekerjaan tidak dikontrol bisa dengan baik. Anak buah bisa bekerja seenaknya dan akhirnya yang dimahi Boz ya kita juga…
Mini sayangku,
Sebagai orang yang juga pernah berada di posisi Manajer, aku yakin kamu mengerti ini. Delegasi itu tidak sulit. Kamu pasti tahu bagaimana aku sudah mendelegasikan semua urusan rumah ke kamu. Tidak hanya pada saat aku tidak di rumah karena bekerja di luar kota, tetapi juga pada saat aku berada di rumah. Yang susah bukan delegasinya, tetapi kehilangan kontrolnya. Delegasi berarti membiarkan anak buah merasa dihargai. Itu bisa membuat mereka tinggi hati karena kita membutuhkan mereka. Delegasi juga berarti meningkatkan kemampuan anak buah. Kita tahu ada anak buah yang tidak loyal, seperti si … you know who…. Bisa jadi begitu dia merasa lebih mampu, ia akan ‘memakan’ kita habis-habis.
Karena itu rasanya amat menyenangkan dan membuat hati tenang, bila kita bisa masuk ke kantor dan menemukan anak buah yang tunduk dan takut sama kita. Tidak berani macam-macam. Karena kemampuan mereka toh memang masih di bawah kita. Delegasi hanya akan mengacaukan kedamaian itu saja.
Adanya kontrol yang ketat juga akan membuat anak buah bergantung pada kita. Dan pada gilirannya, Manajemen juga akan begitu. Menyenangkan melihat Atasan dan Perusahaan tergantung pada kita. Delegasi hanya akan menarik kebanggaan itu saja.
Begitulah Mini, yang namanya konsultan atau trainer itu bisanya Cuma ngomong saja, karena ia tidak merasakan bahwa kontrol itu-lah yang membuat tidur kita tenang. Yang membuat kita bisa mengendalikan semua masalah di kantor. Tidak ada yang boleh mengambil itu dariku.
Oh ya, Mini. Mohon maaf ya karena weekend ini aku tidak bisa pulang lagi. Kantor lagi banyak pekerjaan, jadi terpaksa aku harus masuk sabtu dan minggu ini. Kau tahu tidak ada yang bisa diandalkan di tim aku kan. Mudah-mudahan nanti ada bonus besar karena pekerjaan yang banyak ini. Amin. Salam sayang untuk anak-anak.
Sayangmu,
Mickey
Nantikan episode selanjutnya, balasan email dari Mini di episode berikutnya.
G. Suardhika
Trainer dari Training Modern Time Management Jakarta
