Edisi 165, Selasa 8 Agustus 2017
Refleksi diri merupakan aktivitas self internal process yang paling penting. Manusia belajar dari benturan dengan berbagai tantangan dan kenyataan. Setiap benturan tersebut akan memberikan umpan balik yang bisa terkait dengan aktivitas tersebut ataupun terkait dengan dirinya.
Ketika seseorang gagal melakukan sesuatu. Ia bisa berkata saya kebetulan lagi sial atau saya tidak mampu. Ketika ia mengalami kesulitan menyelesaikan sesuatu hal, ia bisa mengatakan bahwa kebetulan hal tersebut terlalu sulit bagi dirinya atau itu bukan bidang yang ia minati. Ketika seorang gagal dalam sebuah perlombaan, ia bisa mengatakan bahwa lawan terlalu kuat ataupun ia kurang berlatih dengan baik.
Martin Seligman menemukan bahwa kecenderungan explanatory style yang berbeda ketika menjelaskan suatu kegagalan akan membuat orang menjadi optimis atau pesimis. Karena itu penting bagi seseorang untuk berhati-hati dalam membangun penjelasan bagi dirinya terhadap suatu kejadian tertentu.
Kesulitannya adalah ini: menemukan titik yang tepat antara over critic, ketika terlalu keras menyalahkan diri ataupun under feedback, ketika terlalu menyalahkan lingkungan ataupun terlalu cuek.
Penghambat utama dalam mencapai kejernihan tersebut adalah sense of ego yang tidak sehat dan adanya berbagai blind spot.
Sebuah proses introspeksi diri, untuk bisa berjalan dengan baik, perlu didahului oleh penerimaan diri. Ego yang sehat akan memberikan ruang yang cukup untuk datangnya sebuah kritik.
Kita juga perlu menemukan saat yang tepat untuk evaluasi diri. Bisa jadi terlalu dekat dengan kejadian akan menimbulkan pembelaan diri yang berlebihan karena emosi yang masih intens, tetapi terlalu jauh dari kejadian bisa menyebabkan kita sudah lupa mengenai detail kejadian yang kita perlukan.
Refleksi diri ataupun Introspeksi diri merupakan syarat dari terjadinya pengembangan diri. Introspeksi diri yang baik akan menimbulkan self awareness yang memadai untuk kita makin mengenal diri dan makin nyaman dengan diri kita. Introspeksi diri akan membantu kita untuk bisa menganalisis dengan lebih tajam faktor yang sifatnya situational sampai dengan faktor diri yang lebih terkait dengan kecenderungan dan karakter diri. Dalam kaitan MPD, introspeksi diri akan menimbulkan self awareness terutama terkait Purpose (direction), Kemampuan, Minat, Work Style.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
Leave a Reply