Edisi 209, 27 April 2018
Apa jadinya bila seorang Profesor engineering dari Stanford menulis sebuah buku soft skills? Jadinya adalah sebuah buku yang unik dan menarik. Bernard Roth, yang biasa dipanggil Bernie, adalah salah satu pelopor dari robotik dan kursus Design Thinking. Ini buku keduanya, setelah buku pertama yang bersifat sangat teknis dan tebal tapi terjual dengan jumlah jauh di bawah buku ini.
The Achievement Habit berisi berbagai sharing pengalamannya dalam mengajarkan design thinking dan kreativitas pada mahasiswa teknik. Untuk mendorong peserta mendobrak cara berpikirnya agar mampu menghasilkan sebuah disain produk atau bahkan me-redisain hidupnya dengan optimal, ia menggunakan berbagai pendekatan, simulasi dan permainan.
Apa kaitan achievement habit dan produktivitas diri? Pada halaman 26, Bernie mendefinisikan achievement sebagai ‘mendapatkan kehidupan yang baik…Termasuk kemampuan mengembangkan diri untuk mengatasi berbagai tantangan hidup yang ada’. Bila didefinisikan seluas itu, maka akan terdapat irisan dengan lingkup pembahasan produktivitas diri, walaupun tentunya dengan sudut pandang yang berbeda.
Bernie tanpa ragu-ragu mendobrak berbagai kesalahan berpikir dan excuses yang kita bangun dalam hidup kita. Ia mulai dari menekankan pentingnya kita aware terhadap persepsi yang kita bangun (bab 1), serta kecenderungan kita untuk menggunakan excuses (bab 2). Bahkan ia mengambil posisi lebih ekstrim lagi dengan mengatakan bahwa sebaiknya kita tidak usah berusaha mencari alasan bagi diri kita sendiri untuk menjelaskan pilihan kita. Sebab berbagai alasan itu hanya menghabiskan waktu dan hanya bermanfaat membuat kita tenang tetapi mengaburkan kerumitan dari penyebab setiap pilihan dan keputusan kita.
Point lain yang menarik dari buku ini adalah paparannya mengenai perbedaan antara trying & doing. Kita bisa berencana melakukan sesuatu dan mencoba menjalankannya, tetapi bila kita belum benar-benar melakukannya, maka kita sebetulnya masih berada dalam tahap trying, bukan doing.
Saya ingin menulis buku, misalnya, bagi Bernie, semua aktivitas kita dalam hal tersebut adalah trying kecuali bila kita telah duduk di depan komputer dan mulai menulis buku. Salah satu premis dari d school (design thinking school) adalah bahwa kita sebaiknya tidak banyak menghabiskan waktu di perencanaan tetapi segera masuk ke tahap prototype, yaitu membuat versi pertama dan kemudian menyempurnakannya.
Kejujuran ‘total’ tampaknya menjadi salah satu filosofi hidup Bernie yang dicoba dibaginya lewat buku ini. Pada Bab 6 mengenai kata-kata yang kita pilih, Bernie menekankan pentingnya mengekspresikan diri dengan jujur. Bahkan ketika kita merasa tidak dipilih oleh rekan kita untuk bekerja dalam tim nya, Bernie menyarankan untuk tidak bertanya mengapa, tetapi langsung saja menyampaikan rasa kecewa kita, bertanya mengapa hanya akan membuat orang lain berusaha memberikan pembelaan yang tidak perlu (halaman 133).
Buku ini berisi berbagai sharing pengalaman Bernie baik sebagai pribadi maupun sebagai pengajar. Karena kecenderungannya untuk menggunakan experiential learning dalam mengajar maka buku ini juga memberikan beberapa simulasi penggunaan metode tersebut di klas. Berbagai pengalaman pribadi penulis juga menarik dan bermanfaat mengingat hal ini datang dari orang yang telah menjalani perjalanan yang panjang dalam hidup dan mencapai kesuksesan di bidangnya.
Kualifikasi Buku:
Tingkat kesulitan (menggambarkan kesulitan bahasa dan pembahasan): Sedang
Tingkat relevansi (menggambarkan keterkaitan dengan konsep praktis produktivitas diri): 75%
Level bacaan: tengah akhir
Recommended Video/Audio
Presentasi Bernard Roth di Google:https://www.youtube.com/watch?v=PgC3uLPqEYA dan Stanford: https://www.youtube.com/watch?v=CR8LQTfLvfw.
Serta wawancaranya: https://www.youtube.com/watch?v=LMwT9rAYnDw.
Leave a Reply