Edisi 309, 21 April 2020
Bisa jadi setelah membaca berbagai hal mengenai procrastinator, Anda merasa bahwa procrastinator menunjukan kelemahan tekad seseorang. Orang yang pemalas dan tidak disiplin. Begitukah? …..Nanti dulu. Kondisinya lebih kompleks dari penelitian marshmallow yang diuraikan di artikel sebelumnya.
Eat that frog, itu adalah salah satu mantra dari Brian Tracy, salah satu trainer pengembangan diri terkenal sebagai tip untuk mengatasi procrastination. Tracy mengatakan bila kita mendapatkan katak untuk dimakan, jangan menunda, jangan hanya melihatnya, karena semakin ditunda dan dipikir-pikir, semakin kita merasa sulit untuk melakukannya, ya… makan saja katak itu. Eat that frog.
Mari kita pahami seberapa besar beban yang tengah dihadapinya? Bisa jadi seseorang dari pagi hari telah memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan yang sulit, tidak ia sukai dan tidak penting baginya. Lalu setelah selesai, ia dimarahi bos karena dianggap kurang bagus atau telat 10 menit dalam menyerahkannya. Saat ini, ia diminta oleh Bos yang sama melakukan pekerjaan lain yang lebih berat, lebih sulit dari sebelumnya. Menurut Anda ia akan segera mengerjakannya kembali dengan senang hati dan dengan enerji penuh atau ia akan procrastinate?
Alasan lain dari procrastination bisa jadi karena ia terjebak mengejar pekerjaan dengan penghasilan tinggi, sampai suatu saat dirinya kelelahan walaupun sudah berhasil mencapai posisi yang tinggi. Akhirnya dia banyak berhadapan dengan berbagai ‘harus’ yang ia sudah tidak sanggup lagi menjalankannya.
Bisa juga terjadi orang yang dipindahkan ke bagian pekerjaan yang tidak sesuai dengan minatnya. Orang dengan minat aktivitas sosial ditempatkan di administratif. Seorang perencana ditempatkan di lapangan. Dan lain sebagainya.
Berbagai alasan di atas, dan berbagai alasan lain yang tidak sempat dibahas di sini bisa menjadi penyebab dari terjadinya procrastination. Jadi bila Anda menemukan staf yang procrastinate, maka Anda perlu berupaya untuk memahami akar masalahnya dan membantunya menemukan pekerjaan yang lebih pas. Itu cara yang lebih tepat untuk mengurangi procrastination daripada memarahi, menekan dan memaksakan orang untuk lebih disiplin.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
Leave a Reply