Edisi 64, Jumat, 8 April 2016
Kalau anda familiar dengan kuadran Mendesak dan Penting yang dipopulerkan oleh Steven Covey, maka Anda paham bahwa Covey mendampingkan kriteria penting dengan mendesak. Mendesak mempunyai tirani dan reward-nya sendiri. Keberhasilan mengatasi sesuatu hal yang mendesak dengan mudah menimbulkan sense keberhasilan. Sementara itu, bisa menyelesaikan hal-hal penting dari hari ke hari, belum tentu medapatkan pujian dan perayaan sebesar kegiatan mengatasi krisis. Pembahasan mengenai kuadran ini sendiri memerlukan pembahasan yang panjang dan tidak akan menjadi materi dalam artikel ini.
Jadi apa itu pekerjaan atau aktivitas penting? Secara sederhana bisa dikatakan bahwa aktivitas penting adalah aktivitas yang terkait dengan Posisi dan Peran kita. Ia merupakan perwujudan mengenai kewajiban yang perlu kita lakukan dalam berbagai peran yang kita pilih tersebut. Untuk didapatnya produktivitas organisasi yang optimal.
Di dalam hal yang wajib tersebut, terdapat juga hal yang penting dan kurang penting yang dipilah berdasarkan impact yang diakibatkannya. Idealnya kita bisa memenuhi semua hal yang wajib, tetapi begitu terjadi konflik antara satu dengan lainnya, maka kemampuan untuk mengintegrasikan dan memilih mana yang mempunyai impact yang terbesar merupakan seni yang perlu diasah dari waktu ke waktu.
Impact adalah efek optimal yang disebabkan oleh aktivitas tersebut bagi pemenuhan kewajiban ataupun tercapainya sesuatu yang bermakna bagi kita ataupun stake holder kita. Ini bisa terkait dengan purpose kita, ataupun dengan kebahagiaan orang-orang yang penting bagi kita: keluarga dan sahabat.
Dalam konteks organisasi, pekerjaan penting bisa kita lihat dari seberapa terkaitnya pekerjaan tersebut dengan target kita. Semakin besar efeknya dengan pencapaian target maka semakin penting pekerjaan tersebut. Namun, kita juga perlu memilah antara impact dan target. Kadang karena suatu kepentingan tertentu (misalnya demi diperolehnya bonus), sengaja atau tidak sengaja kita memilih target yang jauh di bawah impact yang mungkin dicapai oleh tim kita. Disinilah impact menjadi berbeda dengan target. Pada kondisi itu, kita perlu memahami bahwa pekerjaan penting adalah pekerjaan yang paling impactfull.
G. Suardhika
Trainer dari Training Modern Time Management Jakarta