Edisi 103, Selasa 23 Agustus 2016
Bagaimana penghayatan tentang kerja, mungkin bisa dilihat dari entry dan exit kita setiap minggunya. Bila kita merasa minggu sore sangat berat karena membayangkan kerja esok hari, dan hari jumat senang karena membayangkan weekend, bisa jadi itu menunjukan penghayatan yang negatif terhadap hari kerja Anda atau enerji Anda yang tersedot habis di dalamnya.
Namun, apapun penghayatan Anda, kebanyakan dari kita merasakan jumat yang ringan dan menyenangkan karena membayangkan weekend yang akan kita hadapi. Paling tidak karena inilah saat Anda memberikan kesempatan pada diri Anda untuk melakukan apa yang diinginkan, mau tidur boleh, mau baca boleh, mau nonton boleh, atau mau bercengkerama dengan keluarga.
Bagaimana pola weekend anda juga menunjukan bagaimana pengaturan enerji setiap minggunya. Kalau sebagian besar sabtu digunakan untuk terkapar di tempat tidur, berarti hari kerja anda terlalu memakan enerji.
Satu hal pasti, weekend adalah saat Anda beristirahat, me-refresh diri Anda. Dua hari itu harus dicukupkan untuk membuat Anda fresh di hari seninnya. Kalau hari sabtu masih Anda pakai untuk lembur atau kerjaan tambahaan, maka bisa jadi senin Anda dimulai dengan tidak fresh dan pada umumnya, terutama untuk mereka yang tinggal di pinggiran kota, sulit untuk mengharapkan istirahat yang cukup di hari kerja karena banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk transportasi Anda.
Optimasi istirahat Anda berarti istirahat fisik (tidur memadai dan olah raga), psikis (melakukan hal yang menyenangkan, seperti hobi Anda) dan relasi (me-reconnect diri Anda dengan orang-orang yang penting bagi Anda). Kalau mau dicari weekend yang produktif, bisa jadi kombinasi pencapaian dari ketiga hal tersebut. Kalau masih banyak keharusan di weekend yang membuat anda tidak menikmatinya, maka bisa jadi anda tidak berhasil menggunakan weekend untuk me-reserve enerji bagi hari kerja Anda.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
