Edisi 108, Selasa, 20 September 2016
Marilah menjadikan liburan kita produktif. Menjadikan liburan yang produktif bukan berarti mencuri-curi waktu untuk kerja atau cek email sewaktu liburan. Menjadikan liburan yang produktif berarti mengoptimalkan manfaat yang ingin didapat dari liburan itu, yang umumnya berarti: refreshing, menikmati hubungan kita dengan rekan dan keluarga yang pergi bersama kita, mencoba sesuatu hal yang baru, mencari pengalaman yang bisa mendekatkan kita dengan keluarga.
Liburan yang produktif berarti engagement sepenuhnya kepada aktivitas liburan itu sendiri. Kita kadang merasa bahwa istirahat itu doing nothing. Hal ini tidak benar karena pada saat istirahat itulah, kita mengambil jarak dari rutinitas kita dan mencoba mencari perspektif yang berbeda untuk mengamati rutinitas kita dan kemudian mengaitkannya dengan purpose kita. Atau bisa jadi malah mempertajam life purpose kita.
Jadi produktivitas tidak hanya berarti kerja optimal, banyak yang dihasilkan yang nyata, income yang bertambah. Produktivitas juga berarti kehidupan yang lebih sehat, relasi yang lebih baik dan liburan yang membuat Anda re-energize ketika kembali ke rutinitas Anda.
Kalau Anda berhasil berenang di kolam tanpa berpikir ingin meningkatkan kecepatan berenang atau melakukan lomba renang atau khawatir dengan pekerjaan di kantor. Tetapi berenang dengan kemampuan menikmati setiap gerakan tangan dan kaki Anda. Ataupun ‘berenang’ dalam arti sekedar tiduran rebahan di samping kolam renang. Kalau Anda sudah berhasil ‘doing nothing’ maka bisa jadi Anda sudah berhasil menjadi produktif dalam liburan Anda.
Karenanya sekali-sekali ganti pola liburan yang mendatangi sebanyak mungkin tepat, berlari dari satu tempat ke tempat lain, lalu sebanyak mungkin mendapatkan foto diri kita di berbagai area wisata. Ganti dengan liburan yang ‘doing nothing’ menikmati sedikit tempat semaksimal mungkin. Menikmati keheningan dan kesendirian. Menikmati being kita.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta