Edisi 203, 20 Maret 2018
Seperti telah dibahas pada tulisan sebelumnya, Directing aspek individu dimulai dari proses refleksi diri yang memberikan pemahaman pada kita terutama mengenai purpose, value, minat dan kemampuan kita. Setelah kita mendapatkan kejernihan dalam hal tersebut, maka tahap berikut adalah menurunkan pemahaman tersebut ke dalam gambaran ideal kita di berbagai dimensi hidup.
Bila dalam purpose kita membayangkan gambaran hidup bermakna seperti apa yang ingin dicapai. Pada tahap berikutnya, kita menjabarkan dengan lebih detail gambaran tersebut ke dalam berbagai dimensi hidup. Dimensi hidup berisi berbagai area yang Anda anggap penting, misalnya: Keluarga, Pekerjaan, Relasi, Aktivitas Kemasyarakatan, Intelektual/Pendidikan, Agama.
Setelah mendapatkan gambaran ideal pada setiap dimensi hidup, kita menurunkan hal tersebut menjadi target dan aktivitas. Dengan demikian kita akan mendapat output berupa berbagai hal yang kita ingin capai pada setiap dimensi hidup dan berbagai aktivitas yang ingin kita lakukan.
Dalam dimensi keluarga, misalnya. Ini terkait dengan apa yang akan kita lakukan dalam kaitan dengan pasangan kita ataupun dengan anak-anak. Pemahaman mengenai bagaimana relasi yang ideal dalam konteks kedua hal tersebut, bagaimana menjaga autentisitas kita dalam mengekspresikan diri, termasuk dalam hal perbedaan, mengelola konflik yang ada. Dari pemahaman itulah lahir alokasi waktu, bentuk kegiatan dan format relasi kita.
Contoh yang lain dalam dimensi Intelektual/Pendidikan. Area ini tidak hanya terkait dengan adanya kursus/sertifikasi/pendidikan formal yang ingin kita ambil. Tetapi juga menelusuri minat intelektual kita dan menyediakan waktu dan enerji untuk menjalankannya.
Dengan pemahaman atas berbagai dimensi hidup tersebut, kita membangun target yang ingin kita capai dalam setiap dimensi dan aktivitas yang ingin kita lakukan.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
Leave a Reply