Edisi 92, Jumat, 15 Juli 2016
Kita sudah menyediakan waktu dan kita sudah berhadapan dengan tugas yang menjadi prioritas kita, kita telah memiliki skill untuk bisa mengerjakannya dengan baik. Tetapi apakah kita mempunyai enerji untuk mengerjakannya?
Situasi ini bisa diibaratkan dengan mobil baru yang canggih, bisa berlari dengan kecepatan tinggi, tetapi tidak bisa berjalan karena tidak memiliki bensin di dalam tangkinya.
Tidak semua pekerjaan memerlukan enerji yang sama. Enerji kita di sore hari juga pada umumnya tidak sebanyak enerji kita di pagi hari. Tetapi tanpa kesadaran untuk mengelola enerji, menyediakan kapasitas yang dibutuhkan sepanjang hari, maka kita akan dengan cepat ‘kehabisan bensin’ di tengah jalan.
Enerji yang tersedia untuk kita gunakan sehari-hari akan menentukan kapasitas harian kita. Kapasitas bukanlah potensi. Potensi mempunyai arti yang lebih luas. Potensi adalah semua hal yang terpendam di dalam diri kita: bakat terpendam, kegigihan, daya juang, kemampuan, minat, dan lain sebagainya. Ibarat sumber daya alam, dia perlu dieksplorasi dari satu area ke area lain. Mungkin kita punya intuisi tentang adanya potensi tersebut, tetapi kita tidak pernah benar-benar tahu kecuali kita mengeksplorasinya. Menggali potensi diri bisa melalui pendidikan yang sifatnya mendasar dan menyeluruh, seperti pendidikan formal kita. Ataupun exposure terhadap hal baru. Disinilah pentingnya kita mencari berbagai pengalaman baru.
Salah satu potensi yang kita miliki adalah potensi dalam enerji kita. Manajemen enerji, salah satunya terkait dengan pengelolaan fisik yang baik. Yaitu berarti istirahat yang cukup, makanan yang sehat dan olah raga yang rutin dan benar.
Banyak hal yang memang kita perlu kelola untuk mengoptimalkan setiap moments of truth: setiap saat dimana kita berinteraksi dengan kerja dan karya kita. Pada saat tersebut, kita perlu memastikan kita dalam level enerji yang baik, mempunyai skill yang diperlukan untuk mengerjakan tugas yang ada dan mempunyai kemampuan untuk terlibat secara optimal sehingga sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dapat kita keluarkan.
Managing moments of truth dalam produktivitas diri ini terkait dengan optimizing moments’ capacity, yang fondasinya adalah optimasi enerji melalui pengelolaan fisik yang baik.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta