Edisi 346, 17 Agustus 2021
Bayangkan kalau Anda dihadapkan pada 2 kotak. Sebut saja yang satu bernama Kotak Minimal dan yang lain adalah Kotak Produktif. Seleksi aktivitas yang berada di dalam Kotak Produktif sudah dilakukan dengan baik sehingga Anda akan menemukan semua aktivitas tersebut merupakan aktivitas penting dan mempunyai impact optimal. Sementara itu Kotak Minimal berisi aktivitas yang lebih bersifat reaktif, me-respond berbagai kepentingan pihak lain. Dengan demikian, Kotak Produktif berisi aktivitas yang align dengan apa yang ingin dicapai dalam jangka panjang, sementara Kotak Minimal lebih banyak bersifat pemenuhan agenda pihak lain. Yang pertama bersifat proaktif, yang kedua cenderung reaktif.
Prorkrastinasi bisa terjadi pada kedua kotak tersebut. Terutama kalau kita melihat prokrastinasi sebagai respond terhadap tekanan aktivitas yang ada. Tekanan di Kotak Minimal bahkan cenderung lebih besar daripada di Kotak Produktif, karena di Kotak Minimal tekanan datang dari kepentingan dan agenda dari luar diri kita, baik orang lain ataupun organisasi.
Sebagian kita memerlukan orang lain untuk memberikan tekanan agar didapat hasil optimal. Mereka yang terbiasa bekerja karena tekanan dari luar, kadang kemudian kesulitan untuk menemukan motivasi dari dalam dirinya, sehingga ketika ia men-set agenda, prioritas dan deadline sendiri, ia mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya dengan baik, sulit untuk menjadi produktif.
Dengan demikian tekanan di Kotak Minimal lebih bersifat tekanan deadline dari berbagai pihak yang mempunyai kepentingan dengan kontribusi kita. Prokrastinasi terjadi karena overload dari berbagai tuntutan tersebut.
Tentu tidak berarti bahwa semua agenda luar, itu berada di Kotak Minimal, ketika dia align dengan kepentingan kita, dia ada di Kotak Produktif. Sebut saja, dalam konteks organisasi, ketika dia align dengan apa yang menjadi uraian jabatan kita, maka kita bisa mengatakan ia berada di Kotak Produktif, sesuatu yang perlu diprioritaskan.
Namun esensi Kotak Produktif berisi proses refleksi di self, yang berupa pemahaman tujuan hidup dan karir, pemahaman area hidup yang penting bagi kita, pemahaman akan minat dan kemampuan kita, dan semua itu akhirnya akan membawa kita pada berbagai pilihan aktivitas (Daftar Aktivitas) yang impactfull. Namun, tidak hanya itu, karena ia sudah merupakan hasil dari berbagai proses refleksi diri di atas, maka umumnya kita merasa bahwa aktivitas tersebut bermakna, serta cukup sesuai dengan minat dan kemampuan kita.
Fokus pada Kotak Produktif membawa kita pada kehidupan yang lebih kita inginkan. Pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat dan kemampuan kita, sehingga pada akhirnya kita dapat menikmati hari yang dijalankan.
Prokrastinasi Diri terjadi ketika kita tidak melakukan refleksi dengan baik, sehingga kita tidak begitu paham apa yang ingin dicapai dalam hidup ini, tidak paham minat kita, tidak mempunyai kejernihan akan rencana karir dan seterusnya. Akibatnya tentunya adalah kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan optimal karena kita tidak merasa sedang ‘menjalani hidup kita’, tidak sedang mewujudkan mimpi kita.
Prokrastinasi di Kotak Minimal umumnya terjadi karena tekanan eksternal yang begitu kuat ataupun alignment dengan kepentingan kita yang begitu rendah. Sementara itu, prokrastinasi di Kotak Produktif terjadi karena kita tidak cukup dapat membangun kebiasaan dan disiplin untuk mewujudkan disain kehidupan yang diinginkan.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
Leave a Reply