Edisi 284, 20 Agustus 2019
Directing memerlukan kemampuan berpikir secara mendalam dan kejujuran dalam refleksi diri. Sementara itu merencanakan aktivitas kita, tahunan, bulanan, mingguan, harian memerlukan terutama kemampuan analitik. Sedangkan, tahapan Acting memerlukan kemampuan untuk berada di flow, kemampuan mengembangkan intuisi.
Kenikmatan dalam Directing diperoleh ketika kita mendapatkan kejernihan dalam mengenal diri dan kehidupan kita setahap demi setahap, sehingga kita mendapatkan sense of direction dari kehidupan kita. Sementara itu, perencanaan memberikan ketenangan karena kita sudah mempersiapkan antisipasi dalam menjalani hari. Dengan kata lain menyiapkan if…then.. dengan baik.
Bagaimana dengan Acting? Inilah kenikmatan flow, kenikmatan untuk bergerak pada level intuitif. Sulit untuk mendapatkan flow bila Directing & Planning tidak dijalankan dengan baik. Karena flow baru akan muncul ketika kita yakin sudah mengarahkan kehidupan ke arah yang tepat dan melakukan persiapan yang dibutuhkan.
Ibarat aktor yang tengah berada di panggung, acting yang baik dan bisa dinikmati berasal dari persiapan yang matang. Dalam hal ini, persiapan itu adalah Directing & Planning. Konteks jangka panjang ada di Directing, jangka pendek ada di Planning. Walaupun sang aktor telah berlatih sekian lama, ketika ada di pentas ia tetap perlu mengevaluasi kondisi dirinya, mood-nya, kondisi pemain lain dan kondisi penonton sedemikian rupa sehingga apa yang ditampilkan saat itu adalah yang optimal. Performance-nya bisa berbeda dibandingkan pertunjukan sebelumnya, walaupun sebetulnya ia sedang menjalankan dialog dan skenario yang sama.
Ada dua jenis Acting: Executing & Responding. Executing terkait dengan pelaksanaan dari apa yang sudah direncanakan. Responding terkait dengan kemampuan untuk mengelola input sehingga terjadi integrasi optimal dengan executing.
Executing tampak seperti sebuah garis lurus cascading dari Directing – Planning – Executing. Namun area Acting tetap membutuhkan kemampuan untuk me-respond dengan baik interaksi dengan pihak ‘luar’. Pada dasarnya kita bisa memilah tuntutan yang masuk dalam dua jenis: kesempatan (positif) atau interupsi (negatif). Proses Directing yang berjalan dengan baik, akan memudahkan kita untuk memilah kedua hal tersebut.
Setiap pilihan Directing & Planning adalah sebuah komitmen. Aktivitas yang diproduksi dari Directing & Planning yang tepat adalah aktivitas yang bernilai untuk dijalankan dengan optimal. Namun, hidup tidak berlangsung linear. Kita menghadapi tuntutan lingkungan yang bisa wajar, dalam arti merupakan konsekuensi dari komitmen kita sebelumnya dan yang tidak wajar, yang berasal dari ‘kesalahan atau kelemahan’ dari stake holder ataupun sistem yang ada di luar kita. Mengelolanya dengan baik akan mengoptimalkan output kita dari hari ke hari.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
Leave a Reply