Edisi 312, 2 Juni 2020
Bila banyaknya procrastination akan membawa kita ‘menunda’ hidup, seperti kita sudah bahas di ‘lingkaran setan’ procrastination, maka sebaliknya juga terjadi, bila kita berhasil mengatasi procrastination, dan berhasil mencapai apa yang kita inginkan secara bertahap, maka semakin lama kita semakain percaya diri untuk mencapai hasil yang lebih besar.
Tentu ada begitu banyak alasan untuk procrastinate. Karenanya cara mengatasinya juga ada berbagai cara. Tetapi bila Anda belum masuk terlalu dalam pada ‘lingkaran setan’ procrastination, dalam arti Anda baru mencoba-coba menunda berbagai aktivitas penting, maka Anda masih punya kesempatan untuk menghindari ‘penyakit kronis’ tersebut.
Biasanya dia hanya dimulai oleh suatu perasaan malas saja. Kemalasan yang kemudian tidak dilawan dan memberikan reward sesaat. Pada saat itu, kita perlu paham apa sumber kemalasan itu, bisa karena sulitnya tugas, bisa karena kita merasa pekerjaan itu tidak penting, bisa karena kita lagi sebal sama yang memberikan tugas, dan berbagai hal lainnya. Dengan memahami sumber penyebabnya kita bisa memahami alasan utama munculnya perasaan tersebut maka peluang untuk mengatasinya akan lebih besar.
Disinilah saya sepakat dengan konsep eat the frog dari Brian Tracy, untuk apa lama-lama mengamati katak yang ada di atas meja, kalau memang harus dimakan. Semakin lama diamati semakin kita merasa berat untuk melakukannya. Namun, mendisiplinkan diri untuk melakukan sekali-sekali tentu berbeda dengan membiarkan diri kita dihidangkan katak setiap hari. Ada perbaikan sistematis yang perlu dilakukan bila yang kedua yang terjadi.
Nah, bila permasalahan masih awal dan ringan, dan Anda bisa memahami sumber penyebabnya, kemudian bisa mengelola diri Anda untuk mengatasinya, maka setiap kali kita bisa mengatasi tantangan tersebut, kita berhasil mengalahkan keraguan kita dan memberikan kepercayaan lebih pada diri kita. Dari pesimis, kita bergerak menjadi semakin optimis.
Tidak hanya kemampuan Anda yang meningkat tetapi kepercayaan diri Anda. Seorang pengusaha tidak akan sampai menjadi pengusaha yang berhasil bila tidak secara bertahap mengatasi kemalasan, ketidakmampuan dan berbagai tantangan lainnya sehingga akhirnya ia lebih mampu dan lebih percaya diri, termasuk terkait dengan tantangan emosi yang ada. Lebih mampu mengelola kekecewaan karena kegagalan, lebih mampu mengelola stres karena ketidakjelasan, dan lain sebagainya.
Pada titik itu, lingkaran malaikat untuk mengatasi procrastination akan semakin kuat, dan kita akan lebih mampu keluar dari jebakan procrastination.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
Leave a Reply