Edisi 159, Selasa 4 Juli 2017
Didalam interaksi Anda dengan orang lain, kadang mungkin Anda menemukan orang yang sering berjanji sesuatu hal tetapi jarang, atau bahkan tidak pernah, dipenuhi. Anda sebal dengan orang tersebut dan berjanji untuk tidak melakukan itu pada orang lain. Tetapi apakah Anda juga berjanji untuk tidak melakukan hal yang sama pada diri Anda sendiri?
Sebagian kita merasa jauh lebih mudah untuk melanggar janji terhadap diri sendiri daripada terhadap orang lain. Kita sangat familiar dengan fenomena resolusi tahun baru dan bertapa sebagian besar dari resolusi itu sudah dilupakan di bulan kedua atau ketiga tahun tersebut.
Keinginan demi keinginan, serta janji demi janji kita sampaikan pada diri kita untuk kemudian kita lupakan. Tetapi apakah benar ‘omdo’ (omong doang) terhadap diri sendiri tidak masalah, dibanding kalau kita omdo ke orang lain?
Bisa jadi secara tampak luar memang demikian. Konsekuensi real lebih terasa pada hal yang pertama. Tetapi sebagaimana layaknya krebilitas kita yang turun di mata orang lain yang tidak kita penuhi janjinya. Maka krebilitas kita pada diri kita sendiri juga turun ketika kita tidak memenuhi janji kita pada diri sendiri.
Bayangkan kalau setiap kali kita mengatakan pada diri kita sendiri apa yang ingin kita capai atau ubah dalam diri kita, lalu diri kita yang lain menjawabnya dengan mencibir, ‘aah paling omdo’. Kita jadi tidak menghargai diri kita sendiri dan, akibatnya, bisa jadi kita rela direndahkan oleh orang lain karena kita sendiri sepakat.
Over promise under deliver pada orang lain akan menyebabkan orang lain tidak menghargai diri kita. Hal yang sama bila kita lakukan terhadap diri kita sendiri, bisa mempunyai akibat yang lebih parah, ketika kita tidak menghargai diri sendiri. Sehingga setiap keinginan perbaikan diri, tidak pernah diikuti dengan upaya yang sungguh-sungguh. Ujungnya bisa jadi suatu sikap apatis terhadap masa depan.
So, better to respect ourselves….
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
Leave a Reply