Edisi 293, 15 Oktober 2019
Sebagian besar interupsi didasarkan sebuah pesan tersembunyi bahwa prioritas saya lebih penting dari prioritas kamu. Karenanya sebagian interupsi datang dengan power untuk menekan terpenuhinya agenda tersebut.
Bila agenda organisasi yang dibawa, maka seorang yang profesional tidak memerlukan tekanan untuk mengubah prioritasnya agar dapat terpenuhinya kepentingan organisasi yang lebih besar. Masalah baru muncul ketika yang terjadi adalah pertempuran kepentingan dan pertempuran prioritas yang disertai perbedaan persepsi mengenai aktivitas/pekerjaan mana yang lebih penting dan harus didahulukan. Lalu bila Anda yang akan melakukan interupsi, bagaimana caranya agar interupsi dapat dilakukan dengan baik.
Pertama, tentu mempertimbangkan dengan matang, apakah interupsi itu bisa diubah menjadi input atau tidak? Dalam arti, apakah saya benar perlu melakukan interupsi atau sebaiknya saya tunggu rapat koordinasi untuk menyampaikan hal tersebut. Mengubah menjadi input juga dapat semudah mengubah dari datang secara fisik ke ruangan, ke sekedar mengirim email, karena email ditanggapi sesuai prioritas orang tersebut.
Kedua, upayakan untuk menghindari pendekatan power (saya atasan, anda bawahan misalnya), tetapi lebih menggunakan pendekatan kesetaraan.
Ketiga, pastikan bahwa kita membawa kepentingan organisasi bukan kepentingan personal. Kalau toh kepentingan personal, maka kita perlu membawanya dengan lebih hati-hati lagi.
Keempat, sedapat mungkin mengembalikan prioritas kepada prioritas dari orang tersebut. Kita bisa menunjukan ini cukup dengan mengatakan ‘dengan prioritas Anda, kapan kira-kira ini bisa dikerjakan’.
Kelima, dalam komunikasinya memastikan bahwa si penerima memahami mengapai permintaan tersebut penting.
Keenam, memulai komunikasi dengan menanyakan bagaimana beban kerja dia saat ini, dan apa prioritas yang ada sebelum memasukan hal yang kita ingin ia lakukan. Sehingga memberi kesempatan untuk diskusi akan prioritas dan dead line yang pas.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
Leave a Reply