Edisi 219, 29 Juni 2018
Ini buku keempat dari David Rock, namun bisa jadi ini buku utama yang menjelaskan secara baik mengenai cara bekerjanya otak kita dan bagaimana cara mengelolanya dengan optimal dalam aktivitas kerja sehari-hari.
David Rock adalah seorang konsultan manajemen. Dari pengalamannya ia merasa salah satu hal penting yang bisa menyebabkan peningkatan kinerja seseorang adalah ketika ia dapat memahami dan mengelola aktivitas di otak. Untuk mencapai hal tersebut, ia melanjutkan pendidikan doktornya dalam bidang neuroscience. David memperkenalkan istilah Neuroleadership dan mendirikan pendidikan/konsultansi dalam bidang tersebut yang saat ini sudah mempunyai puluhan cabang di seluruh dunia.
Untuk mendekatkan konsepnya dalam kehidupan sehari-hari, di buku ini David memperkenalkan 2 tokoh Emily dan Paul dan pada setiap bab ia akan menceritakan apa yang dilakukan Emily atau Paul dalam menghadapi situasi sehari-hari sebelum dan setelah mereka memahami cara bekerja otak mereka.
Ia membagi bukunya menjadi tiga bagian: bagian pertama terkait dengan pentingnya pengaturan prioritas dan fokus untuk memastikan optimasi kerja kita. Bagian kedua terkait dengan pengelolaan otak ketika menghadapi tekanan atau stres. Bagian terakhir mengenai pentingnya pemahaman akan cara bekerjanya otak ketika kita bekerja sama dengan orang lain.
Di bagian satu ia menekankan perlunya pemahaman proses mental utama agar kita dapat mengoptimalkan eksekusi pekerjaan kita, yaitu: memahami, memutuskan, mengingat, menghafal dan menahan dorongan. Semua proses itu dilakukan otak, dan kita perlu sadar memilih proses mana yang jadi fokus kita.
Ketika kita menghadapi tugas yang berat dan memerlukan kreativitas misalnya, kita justru perlu lebih ‘menenangkan’ otak kita, dan jangan terlalu menggunakan pre frontal cortex (bagian otak yang terkait dengan proses penalaran dan pengambilan keputusan) dengan memikirkan permasalahan tersebut terus-menerus. Dengan membuat otak kita lebih tenang kita dapat menemukan dan membentuk pemahaman baru melalui pembentukan pola relasi baru dengan mengandalkan koneksi dengan ingatan atau pemahaman lain yang ada di bagian otak kita yang lebih ‘dalam’. Itulah alasannya kenapa solusi dan kreativitas seringkali muncul justru ketika kita sedang tidak memikirkan hal tersebut.
Dalam kaitan dengan aktivitas sosial, David menggunakan istilah SCARF untuk menjelaskan apa yang dibutuhkan otak kita, yaitu Status, Certainty, Autonomy, Relatedness, Fairness. Di halaman 228 ia memberikan ilustrasi penggunaan hal tersebut ketika Emily mencoba untuk mengubah perilaku anak-anaknya. Bila kita mengupayakan terpenuhinya SCARF pada seseorang maka orang tersebut akan lebih mudah menerima masukan kita.
Kemampuan otak yang lain yang perlu kita pahami adalah terkait dengan cara bekerja otak dalam kita mengelola fokus, emosi dan relasi. Misalnya saja dari buku ini kita paham bahwa orang lain bisa merasa tidak nyaman bila kita mempunyai emosi negatif terhadap dia walaupun kita tidak mengekspresikannya. Dengan kata lain, terjadi komunikasi antar otak di luar kendali kita.
Buku ini berhasil membumikan berbagai hasil temuan penting dalam bidang neuroscience menjadi sesuatu yang sifatnya praktis sehari-hari. Mengingat kemampuan mengelola otak sangat penting untuk peningkatkan produktivitas diri, maka pengetahua dari buku ini akan banyak disinggung juga dalam MPD (Manajemen Produktivitas Diri).
Kualifikasi Buku:
Tingkat kesulitan (menggambarkan kesulitan bahasa dan pembahasan): Sedang
Tingkat relevansi (menggambarkan keterkaitan dengan konsep praktis produktivitas diri): 85%
Level bacaan: tengah akhir
Recommended Video/Audio
Presentasi David Rock di Google: https://www.youtube.com/watch?v=XeJSXfXep4M
Dan wawancaranya: https://www.youtube.com/watch?v=6eOdDAoiqco
Leave a Reply