Awaken Your Strongest Self by Neil Fiore, PhD (2007)

Edisi 163, Jumat, 28 Juli

Blog ini pernah membahas buku Neil, The Now Habit (https://produktivitasdiri.co.id/the-now-habit-by-neil-fiore-2007/). Kali ini kita akan membahas bukunya yang lain, Awaken Your Strongest Self. Sebagai Psikolog yang melakukan praktek klinis selama lebih dari 20 tahun dan life coach selama belasan tahun, Neil tentunya mempunyai sudut pandang yang khas dalam melihat hambatan seseorang untuk mencapai prestasi dan kebahagiaan, seperti yang didapatnya di ruang-ruang konseling dan prakteknya selama ini.

Ia meyakini kalau seseorang bisa mengembangkan rasa aman (safety), mengambil kendali (choice), fokus pada apa yang bisa dilakukan saat ini (presence) dan pada tugas bukan kekhawatiran kita (focus). Serta menghubungkan diri dengan kekuatan kita (connection) (hal 51).

Pada dasarnya, Neil melalui berbagai self exercise-nya, mengembangkan kemampuan kita untuk aware terhadap berbagai emosi dan self talk yang menghambat kita dan kemudian meningkatkan kemampuan kita mengambil jarak dari hal tersebut untuk bisa mengendalikannya.

Kadang kita terperangkap dalam perasaan takut, cemas, ketidakmampuan, ketidakberanian mengambil keputusan dan berbagai perasaan negatif lainnya, dan kemudian merasa bahwa itulah diri saya. Neil mengingatkan bahwa itu hanya reaksi sesaat saya dan bisa kita atasi bila kita bisa mengelolanya dengan baik. Mengendalikannya bukan dikendalikan.

Dari berbagai prakteknya, ia tentu membuktikan bahwa ini achievable. Memang akan terkesan mudah. Namun, akan ditemukan bahwa kita cukup sulit untuk mengambil jarak karena kita sudah merasa nyaman dengan keadaan itu. ‘Merasa diri tidak mampu akan membuat kita tidak pernah merasa gagal, dibanding merasa bahwa kita mampu akan membuat kita perlu bertanggung jawab terhadap hidup kita dan berbagai kegagalan yang kita hadapi selama ini’. Tough ya..

Lalu apa kaitan ini semua dengan MPD? Banyak penyebab kegagalan untuk mencapai produktivitas diri yang optimal, disebabkan oleh penundaan (procrastination), atau ketidakberanian mengambil keputusan, memang disebabkan oleh berbagai faktor yang disebutkan Neil (hal 7), kekhawatiran, konflik keinginan, overwhelm dan ketidak-berdayaan, serta kurangnya percaya diri karena kritik diri yang berlebihan.

Mendalami dinamika yang ada yang menimbulkan berbagai emosi negatif tersebut di dalam diri kita, akan membantu kita untuk kembali pada produktivitas diri optimal kita.

Kualifikasi Buku:

Tingkat kesulitan (menggambarkan kesulitan bahasa dan pembahasan): Sedang

Tingkat relevansi (menggambarkan keterkaitan dengan konsep praktis produktivitas diri): 70%

Level bacaan: menengah