Gradasi Penjadwalan (2)

Gradasi Penjadwalan (2)

Edisi 134, Selasa 14 Pebruari 2017

Bila kita membayangkan gradasi penjadwalan ini dalam satu kontinum level 1 sampai 5.  Level 1 di ujung kiri adalah posisi yang digambarkan di tulisan sebelumnya, maka kira-kira bagaimana dengan level 5, di ujung kanan?

Ketika seseorang membayangkan metode penjadwalan dalam Time Management, sebetulnya yang terbayang adalah metode yang mengarah ke level 5.Mengganti time waster dengan aktivitas/pekerjaan penting sehingga lebih banyak lagi waktu yang bisa kita gunakan untuk pekerjaan penting.  Ketika beban kerja meningkat maka orang perlu lebih bisa mengatur waktunya sehingga bisa menyelipkan lebih banyak aktivitas ke dalam jadwalnya sehari-hari.

Bila ujung kiri berbicara mengenai flexibilitas, ujung kanan berorientasi pada optimasi.  Stretching batas kapasitas manusia dalam bekerja.  Produktivitas pada ujung kanan lebih dilihat dari aspek kuantitas.  Istirahat dan mencari aktivitas menyenangkan seringkali dilihat sebagai buang-buang waktu.

Penghilangan time waster, mempersingkat waktu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, mendelegasikan dan mutly tasking, maka kita sampai pada kehidupan di ujung kanan.  Sebuah gradasi penjadwalan yang ‘ekstrim’.

Hidup berlangsung dengan pacing yang tinggi dan dengan kesibukan yang hampir-hampir 24 jam.  Tidur diminimalkan sebisa mungkin, sampai-sampai orang kehilangan kemampuan untuk slow down, untuk beristirahat.  Ibarat mesin yang dipacu terus-menerus.  Mesin berjalan dengan penuh dan dengan ketegangan (baca: stres) yang tinggi.

Typical mereka yang berada di ujung kanan ini biasanya didorong oleh campuran 2 hal berikut ini: kesediaan enerji yang tinggi dan kekhawatiran.  MPD-er yang terutama didorong oleh kesediaan enerji yang tinggi akan terlihat tidak lelah dan bahkan menikmati kesibukannya.  Bisa terkesan workaholic (bekerja untuk melarikan diri dari masalah di suatu area hidup), namun belum tentu demikian.  Bisa jadi memang ia orang yang sangat menikmati kerja.

Hal kedua yang bisa mendorong orang berada di ujung kanan ini adalah kekhawatiran.  Ia mengerjakan banyak hal karena merasa khawatir kalau tidak melakukan hal tersebut maka hidupnya akan gagal atau menjadi orang yang biasa-biasa saja.  Nobody.

Pengusaha dan executive yang pekerja keras adalah typical ‘penghuni’ level 5 ini.  Drawback dari MPD-er yang berada di ujung kanan terutama 2 hal berikut ini.  Pertama adalah kurangnya kemampuan untuk tahu kapan harus berhenti (baca: beristirahat) sebelum sesuatu yang fatal terjadi (sakit yang parah atau bahkan sampai karosi, istilah Jepang untuk kematian akibat kerja).  Kedua adalah awareness bahwa bekerja banyak belum tentu bekerja optimal (baca juga getting hurry nowhere).  Berhenti sejenak untuk memastikan kita sudah mengarah pada life & carerr purpose kita dan bahwa kita sudah mengoptimalkan metode kerja seringkali lebih diperlukan daripada terus ‘bekerja keras’.

G. Suardhika

Trainer dari training Modern Time Management Jakarta

Close Menu
×

Hello!

Click one of our representatives below to chat on WhatsApp or send us an email to cs@produktivitasdiri.co.id

× Butuh info?