Edisi 161, Selasa 18 Juli 2017
Mungkin Anda pernah berhadapan dengan pemimpin yang seperti ini: selalu sibuk akan pendapat orang lain (terutama manajemen) terhadap dirinya sehingga sering mencari cara untuk menyelamatkan diri dan mengorbankan tim nya.
Bisa jadi Anda juga berhadapan dengan orang yang susah sekali mendengar opini orang lain, apalagi opini yang berbeda dengan dirinya. Dia hanya sibuk menyampaikan ‘menurut dia’ dan setelah itu merasa bisa menutup percakapan.
Ada juga orang yang selalu khawatir, unfocus, unstructure, sehingga apa yang disampaikan atau dikoordinasinya sulit kita ikuti.
Atau bisa juga ini: Boz yang datang marah-marah pada tim-nya tanpa alasan yang jelas.
Keempat situasi di atas adalah efek dari orang yang terlalu sibuk dengan dirinya sendiri. Internal process nya begitu dominan sehingga ia tidak bisa lagi terlibat dengan interaksi secara efektif. Sibuk dengan diri sendiri adalah salah satu hambatan utama dalam produktivitas diri.
Produktivitas diri menuntut kita untuk fokus pada apa yang ia hadapi, sehingga ia dapat mengatasinya setahap demi setahap. Kemampuan dia me-respond dan menyelesaikan masalah yang ada di sekitarnya ia dapat mengoptimalkan hasil yang ingin ia capai.
Bahkan ketika ia tengah sendiri mengerjakan tugasnya, seseorang bila terlalu sibuk dengan kekhawatirannya atau masalahnya yang lalu atau ketidakpercayaan dirinya, akan sulit untuk bisa mengerjakan pekerjaan yang ada di depannya dengan baik.
Karenanya kemampuan untuk menenangkan diri, menyederhanakan internal process merupakan salah satu self skill yang penting dalam produktivitas diri. Bagaimana caranya? Silakan tunggu tulisan-tulisan lain di seri ini.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
Leave a Reply