Edisi 226, 14 Agustus 2018
Efisiensi merupakan kata penting bagi banyak pendekatan manajemen waktu dan produktivitas. Monitoring penggunaan waktu, pengukurannya, upaya untuk menemukan cara agar bisa menyelesaikan dengan waktu yang lebih singkat, merupakan pendekatan yang populer. Tapi coba kita lihat hal-hal berikut.
Kalau misalnya, Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda, lalu Anda ingin memperbaikinya. Apakah Anda bisa datang ke pasangan Anda dan mengatakan bahwa, ‘ok deh, saya bisa sediakan waktu lebih lama 30 menit setiap harinya selama satu bulan. Saya akan pulang kerja lebih awal, cukup kan untuk memperbaiki hubungan kita?’
Atau, anak Anda mengajak Anda bermain, apakah Anda akan mendekatinya dan mengangkatnya untuk duduk di atas meja di depan Anda, lalu berkata, ‘ayah Cuma punya waktu 30 menit untuk main dengan kamu, yuk kita segera mulai?’
Adalah Stephen Covey yang mengatakan bahwa ketika terkait dengan pekerjaan kita, kita bisa mendekati dengan efisiensi, tetapi ketika terkait dengan orang, kita perlu mendekati dengan efektivitas. Sulit bagi kita untuk mencapai tujuan kita mengembangkan tim, kalau setiap kali ketemu staf untuk coaching, Anda memulainya dengan berkata, ‘saya bisa menyelipkan paling 20 menit.’ Atau, pada suatu saat seorang staf Anda masuk ke ruang kerja Anda dengan mata merah akibat menangis, Anda mengangkat kepala sebentar dari pekerjaan Anda, menarik nafas, melihat jam, lalu berkata, ‘tlg sampaikan ringkasan apa yang terjadi dalam 10 menit saja’.
Hampir semua hal penting, tidak bisa didekati dengan efisiensi. Karena sibuk, Anda nggak bisa mempersingkat waktu olah raga Anda, tanpa kehilangan manfaat darinya. Ketika Anda jatuh sakit, Anda nggak bisa mengatakan, saya hanya punya 1 hari untuk istirahat.
Seberapa pun pentingnya tip efisiensi dalam produktivitas diri, seringkali kita menggunakannya terlalu luas atau menganggapnya terlalu penting sehingga kita kehilangan esensi dari produktivitas diri: sebuah kehidupan yang lebih baik. Karena kebanyakan hal penting tidak bisa dan sebaiknya tidak diberikan budget waktu yang ketat.
G. Suardhika
Trainer dari training Modern Time Management Jakarta
Leave a Reply