Procrastination Situasional: Mengatasi Competing Activities

Procrastination Situasional: Mengatasi Competing Activities

Edisi 323, 29 September 2020

Bila dalam pembahasan procrastination di atas, kita membahas situati yang bisa disebut sebagai approach-avoidance, yaitu kita ingin melakuan aktivitas yang perlu dilakukan (approach) tetapi ada situasi yang menghambat yang menyebabkan kita kesulitan untuk melaksanakan tugas tersebut.  Situasi ini yang ingin kita hindari (avoidance).

Dalam tulisan ini kita akan membahas situasi yang lain, yang disebut sebagai approach-approach.  Approach-approach terjadi ketika apa yang perlu dilakukan dikompetisikan dengan apa yang ingin dilakukan.  Saya ingin menyeleasikan pekerjaan, tetapi saya juga ingin melanjutkan nonton film seri yang sukai.  Saya ingin mengerjakan tugas, tetapi saya ingin jajan ke warung dulu.

                Pada situasi approach-approach, kita berhadapan dengan apa yang disebut sebagai competing activities, aktivitas yang menjadi kompetitor dari apa yang perlu dilakukan, yang biasanya merupakan aktivitas yang tidak penting tetapi menyenangkan: bermain games, chatting, membukan facebook, IG, whatsapp, dan lain sebagainya.  Competing acitivities itu yang menyebabkan kita melakukan procrastination.

                Dalam konteks makanan, ilmuwan berkesimpulan bahwa memidahkan makanan yang bisa mengganggu konsentrasi kita dari terlihat oleh kita ke belakang kita saja, bisa mengurangi kecenderungan kita untuk ngemil sebesar sepertiganya.  Begitulah salah satu cara untuk mengatasi competing activities, jauhkan dia dari pandangan kita, jauhkan dia dari posisi kita, lebih baik lagi tentunya tidak ada di area kerja kita.

                Menjauhkan secara fisik tentunya dengan maksud untuk mempersulit akses kepadanya dan pada saat bersamaan menjauhkan dari pikiran kita.  Matikan internet ketika sedang bekerja, matikan HP dan jauhkan, jangan jadikan satu antara komputer untuk games dan bekerja, dan seterusnya. 

                Ketika apa yang kita mau kerjakan begitu tidak kita sukai, dibanding aktivitas lain yang mungkin dilakukan (competing activities-nya), maka godaan untuk procrastination akan semakin besar.  Bila secara internal kita sudah kalah, permasalahannya tinggal pada aspek eksternal: apa hukuman dan ganjaran yang akan kita terima bila menyelesaikan pekerjaan tersebut?  Namun, mengandalkan kekhawatiran untuk bisa membuat kita mengerjakan mempunyai efek samping yang disebut stres. 

                Pada saat tersebut bisa jadi kita sebetulnya sudah berada pada avoidance-approach.  Kita sudah mencari berbagai alasan untuk tidak perlu melakukan pekerjaan penting dan mencari berbagai pembenaran untuk melakukan hal yang menyenangkan.  Bila kita tidak menemukan cara untuk mendekati pekerjaan penting tersebut dengan strategis maka pada akhirnya kita mulai masuk ke lingkaran negatif procrastination.

G. Suardhika

Trainer dari training Modern Time Management Jakarta

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of
Close Menu
×

Hello!

Click one of our representatives below to chat on WhatsApp or send us an email to cs@produktivitasdiri.co.id

× Butuh info?